Senin, 19 Oktober 2015

SOAL UAS BAHASA INDONESIA

ULANGAN TENGAH SEMESTER GANJIL
SMK NEGERI 1 BAURENO – BOJONEGORO
TAHUN PELAJARAN 2015/2016


Hari / Tanggal         : kamis 15 oktober 2015                                                          
Nama Siswa           : ella risty rahayu             
Jam Ke                :satu                                              
Kelas                  : XII (TKJ, MM, & BB)
Mata Pelajaran        : BAHASA INDONESIA                                                               
No. Absen             : 14
Nama Guru            : Drs. IMAM SUJIANTO, M.Pd                                                                
Nilai                    : _______________________


 











Kepala SMKN 1 Baureno, Imam Wahjono
Rubah Pemikiran, Jadikan SMK Go Internasional
Jumat, 18 September 2015 08:00:09
Reporter: M. Yazid

blokBojonegoro.com - Dunia Kabupaten Bojonegoro patut berbangga pada pegawainya. Meskipun tidak asli Kota Ledre, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Baureno, Imam Wahjono mampu menjadikan sekolah kejuruan yang dipimpinnya Go Internasional.

Ketika ditemui di ruang kerjanya, Bapak satu anak itu sedang membubuhkan tanda tangannya di ijazah siswanya yang meminta legalisir. Di belakang meja Kepala Sekolah, tertata rapi tropi maupun piala hasil prestasi siswa-siswinya. Ia juga begitu sederhana, buktinya ada cemilan makanan tradisional, seperti jenang dan gethuk di mejanya tersebut.

"Baru dua tahun menjabat Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno," ungkapnya yang kini tinggal di Jalan KS Tubun Gang Suproyo No.10 Kelurahan Mojo Kampung, Kecamatan Kota Bojonegoro.

Meskipun usianya kini sudah 56 tahun, ia mengenang masa-masa kecilnya dulu. Terlahir dari keluarga sederhana, guru kelahiran Lamongan itu mulai kecil hingga remaja mengenyam pendidikan madrasah, termasuk MI, MTs sampai Madrasah Aliyah (MA). Setelah itu oleh kedua orang tuanya diminta belajar di pondok pesantren.

"Serta kuliah di Surabaya, sambil membantu paman di sana. Kalau pagi nyablon dan siangnya kuliah. Selain itu sambil kuliah, juga mengajar. Sejak kecil diajari mandiri," kenang suami Zubaidah itu.

Kemudian, ia mengajar di SMK Negeri 2 Bojonegoro sejak 1987 sampai tahun 2009. Sehingga sudah banyak muridnya yang diajar, bahkan begitu banyaknya tidak sedikit yang lupa namanya. Kalau ketemu, terkadang ada yang menyapa, ia lupa nama murid yang pernah diajarnya tersebut. "Banyak lulusan 1990 yang sudah lupa," ceritanya sambil tersenyum.

Motivasinya menjadi guru ingin mengubah pemikiran rohani anak dan memberikan pengetahuan serta mengajari semuanya sehingga anak dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, lingkungan dan masyarakat. "Kesenangan tersendiri, melihat siswa bisa sukses," imbuh pria kelahiran 6 September 1959 itu.

Sebelum menjabat Kepala sekolah SMKN 1 Baureno, Imam mengaku pernah mengabdi di SMKN  Dander. Setiap hari ia pulang pergi Bojonegoro-Baureno. Kalau dulu hanya sekitar 30 menit saja, tapi sekarang hampir 1 jam, karena jalan mulai mancet. "Saya berupaya menjadikan SMK GO Internasional, karena selama ini banyak yang hanya berfikir global. Untuk bisa Go Internasional, perlu menyiapkan tenaga potensial dan membuat siswa berpacu untuk menjadi juara," tuturnya.

Bukti Go Internasional sudah nampak, dengan adanya pertukaran pelajar SMKN 1 Baureno dengan pelajar Thailand. Sebanyak empat siswa Thailand yakni Chokchai (Chok), Pati Korn (Korn), Thammachon (CHun) dan Punyagon (men) akan belajar selama dua bulan di SMKN 1 Baureno, bersama siswa setempat lainnya.

Sekarang ini SMKN 1 Baureno, satu-satunya lembaga di Kabupaten Bojonegoro yang melaksanakan pertukaran pelajar dengan luar negeri. Melalui program Shoutheast Asian Ministers of Education Regional Open Learning Centre (Seamolec-Ovec), merupakan organisasi kementerian pendidikan se-Asia Tenggara itu diadakan selama lima tahun.

Rencananya setelah pertukaran pelajaran dengan Thailand dievaluasi, tahun depan SMKN 1 Baureno akan bekerja sama dengan Malaysia. Selain itu dua negera dari Luar Asia Tenggara, Jerman dan Prancis juga bersedia diajak pertukaran pelajar dengan SMKN 1 Baureno. [zid/lis]

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar!
1.    Carilah hubungan antara struktur teks berita dengan peristiwa yang terjadi!
2.    Tentukan ciri kebahasaan (Keterangan) dalam teks berita di atas!
3.    Tentukan ciri kebahasaan (Verba Transitif dan Verba Pewarta) dalam teks berita di atas!
4.    Carilah kata tidak baku dan bakukanlah kata tidak baku dalam teks berita di atas!
JAWABAN !

1.       Mencari hubungan antara struktur teks berita dengan peristiwa yang terjadi
No.
Struktur Teks
Kalimat dalam teks
1.
Orientasi
Dunia Kabupaten Bojonegoro patut berbangga pada pegawainya. Meskipun tidak asli Kota Ledre, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Baureno, Imam Wahjono mampu menjadikan sekolah kejuruan yang dipimpinnya Go Internasional.

2.
Peristiwa
Ketika ditemui di ruang kerjanya, Bapak satu anak itu sedang membubuhkan tanda tangannya di ijazah siswanya yang meminta legalisir. Di belakang meja Kepala Sekolah, tertata rapi tropi maupun piala hasil prestasi siswa-siswinya. Ia juga begitu sederhana, buktinya ada cemilan makanan tradisional, seperti jenang dan gethuk di mejanya tersebut.

"Baru dua tahun menjabat Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno," ungkapnya yang kini tinggal di Jalan KS Tubun Gang Suproyo No.10 Kelurahan Mojo Kampung, Kecamatan Kota Bojonegoro.

Meskipun usianya kini sudah 56 tahun, ia mengenang masa-masa kecilnya dulu. Terlahir dari keluarga sederhana, guru kelahiran Lamongan itu mulai kecil hingga remaja mengenyam pendidikan madrasah, termasuk MI, MTs sampai Madrasah Aliyah (MA). Setelah itu oleh kedua orang tuanya diminta belajar di pondok pesantren.

"Serta kuliah di Surabaya, sambil membantu paman di sana. Kalau pagi nyablon dan siangnya kuliah. Selain itu sambil kuliah, juga mengajar. Sejak kecil diajari mandiri," kenang suami Zubaidah itu.

Kemudian, ia mengajar di SMK Negeri 2 Bojonegoro sejak 1987 sampai tahun 2009. Sehingga sudah banyak muridnya yang diajar, bahkan begitu banyaknya tidak sedikit yang lupa namanya. Kalau ketemu, terkadang ada yang menyapa, ia lupa nama murid yang pernah diajarnya tersebut. "Banyak lulusan 1990 yang sudah lupa," ceritanya sambil tersenyum.

Motivasinya menjadi guru ingin mengubah pemikiran rohani anak dan memberikan pengetahuan serta mengajari semuanya sehingga anak dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, lingkungan dan masyarakat. "Kesenangan tersendiri, melihat siswa bisa sukses," imbuh pria kelahiran 6 September 1959 itu.

Sebelum menjabat Kepala sekolah SMKN 1 Baureno, Imam mengaku pernah mengabdi di SMKN  Dander. Setiap hari ia pulang pergi Bojonegoro-Baureno. Kalau dulu hanya sekitar 30 menit saja, tapi sekarang hampir 1 jam, karena jalan mulai mancet. "Saya berupaya menjadikan SMK GO Internasional, karena selama ini banyak yang hanya berfikir global. Untuk bisa Go Internasional, perlu menyiapkan tenaga potensial dan membuat siswa berpacu untuk menjadi juara," tuturnya.

Bukti Go Internasional sudah nampak, dengan adanya pertukaran pelajar SMKN 1 Baureno dengan pelajar Thailand. Sebanyak empat siswa Thailand yakni Chokchai (Chok), Pati Korn (Korn), Thammachon (CHun) dan Punyagon (men) akan belajar selama dua bulan di SMKN 1 Baureno, bersama siswa setempat lainnya.

Sekarang ini SMKN 1 Baureno, satu-satunya lembaga di Kabupaten Bojonegoro yang melaksanakan pertukaran pelajar dengan luar negeri. Melalui program Shoutheast Asian Ministers of Education Regional Open Learning Centre (Seamolec-Ovec), merupakan organisasi kementerian pendidikan se-Asia Tenggara itu diadakan selama lima tahun.

Rencananya setelah pertukaran pelajaran dengan Thailand dievaluasi, tahun depan SMKN 1 Baureno akan bekerja sama dengan Malaysia. Selain itu dua negera dari Luar Asia Tenggara, Jerman dan Prancis juga bersedia diajak pertukaran pelajar dengan SMKN 1 Baureno. [zid/lis]

3.
Sumber berita
 blokBojonegoro.com






1.      Menemukan ciri kebahasaan (keterangan) dalam teks berita.
No
Paragraf
Keterangan
Waktu
Tempat
Tujuan
Cara
Sebab
Alat
1.
Dunia Kabupaten Bojonegoro patut berbangga pada pegawainya. Meskipun tidak asli Kota Ledre, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Baureno, Imam Wahjono mampu menjadikan sekolah kejuruan yang dipimpinnya Go Internasional.
-
Kabupaten Bojonegoro
Go Internasional
-
-
-
2.
Ketika ditemui di ruang kerjanya, Bapak satu anak itu sedang membubuhkan tanda tangannya di ijazah siswanya yang meminta legalisir. Di belakang meja Kepala Sekolah, tertata rapi tropi maupun piala hasil prestasi siswa-siswinya. Ia juga begitu sederhana, buktinya ada cemilan makanan tradisional, seperti jenang dan gethuk di mejanya tersebut.
-
di ruang kerjanya,
-
-
-
-
3.
"Baru dua tahun menjabat Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno," ungkapnya yang kini tinggal di Jalan KS Tubun Gang Suproyo No.10 Kelurahan Mojo Kampung, Kecamatan Kota Bojonegoro.
-
di Jalan KS Tubun Gang Suproyo No.10 Kelurahan Mojo Kampung, Kecamatan Kota Bojonegoro.
-
-
-
-
4.
Meskipun usianya kini sudah 56 tahun, ia mengenang masa-masa kecilnya dulu. Terlahir dari keluarga sederhana, guru kelahiran Lamongan itu mulai kecil hingga remaja mengenyam pendidikan madrasah, termasuk MI, MTs sampai Madrasah Aliyah (MA). Setelah itu oleh kedua orang tuanya diminta belajar di pondok pesantren.
-
Lamongan
-
-
-
-
5.
"Serta kuliah di Surabaya, sambil membantu paman di sana. Kalau pagi nyablon dan siangnya kuliah. Selain itu sambil kuliah, juga mengajar. Sejak kecil diajari mandiri," kenang suami Zubaidah itu.
-
di Surabaya
Sejak kecil diajari mandiri,
-
-
-
6.
Kemudian, ia mengajar di SMK Negeri 2 Bojonegoro sejak 1987 sampai tahun 2009. Sehingga sudah banyak muridnya yang diajar, bahkan begitu banyaknya tidak sedikit yang lupa namanya. Kalau ketemu, terkadang ada yang menyapa, ia lupa nama murid yang pernah diajarnya tersebut. "Banyak lulusan 1990 yang sudah lupa," ceritanya sambil tersenyum.
Tahun 1987-2009, 1990
di SMK Negeri 2 Bojonegoro
mengajar
-
-
-
7.
Motivasinya menjadi guru ingin mengubah pemikiran rohani anak dan memberikan pengetahuan serta mengajari semuanya sehingga anak dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, lingkungan dan masyarakat. "Kesenangan tersendiri, melihat siswa bisa sukses," imbuh pria kelahiran 6 September 1959 itu.
6 September 1959
-
ingin mengubah pemikiran rohani anak dan memberikan pengetahuan serta mengajari semuanya sehingga anak dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, lingkungan dan masyarakat.
-
-
-
8.
Sebelum menjabat Kepala sekolah SMKN 1 Baureno, Imam mengaku pernah mengabdi di SMKN  Dander. Setiap hari ia pulang pergi Bojonegoro-Baureno. Kalau dulu hanya sekitar 30 menit saja, tapi sekarang hampir 1 jam, karena jalan mulai mancet. "Saya berupaya menjadikan SMK GO Internasional, karena selama ini banyak yang hanya berfikir global. Untuk bisa Go Internasional, perlu menyiapkan tenaga potensial dan membuat siswa berpacu untuk menjadi juara," tuturnya.
-
-    SMKN 1 Baureno
-    SMKN Dander

menjadikan SMK GO Internasional
-
-
-
9.
Bukti Go Internasional sudah nampak, dengan adanya pertukaran pelajar SMKN 1 Baureno dengan pelajar Thailand. Sebanyak empat siswa Thailand yakni Chokchai (Chok), Pati Korn (Korn), Thammachon (CHun) dan Punyagon (men) akan belajar selama dua bulan di SMKN 1 Baureno, bersama siswa setempat lainnya.
-
SMKN 1 Baureno
pertukaran pelajar SMKN 1 Baureno dengan pelajar Thailand
-
-
-
10.
Sekarang ini SMKN 1 Baureno, satu-satunya lembaga di Kabupaten Bojonegoro yang melaksanakan pertukaran pelajar dengan luar negeri. Melalui program Shoutheast Asian Ministers of Education Regional Open Learning Centre (Seamolec-Ovec), merupakan organisasi kementerian pendidikan se-Asia Tenggara itu diadakan selama lima tahun.
-
SMKN 1 Baureno
melaksanakan pertukaran pelajar dengan luar negeri
-
-
-
11.
Rencananya setelah pertukaran pelajaran dengan Thailand dievaluasi, tahun depan SMKN 1 Baureno akan bekerja sama dengan Malaysia. Selain itu dua negera dari Luar Asia Tenggara, Jerman dan Prancis juga bersedia diajak pertukaran pelajar dengan SMKN 1 Baureno. [zid/lis]
-
SMKN 1 Baureno
tahun depan SMKN 1 Baureno akan bekerja sama dengan Malaysia. Selain itu dua negera dari Luar Asia Tenggara, Jerman dan Prancis
-
-
-


2.       Menemukan ciri kebahasaan (verba transitif dan verba perwarta) dalam teks berita
No.
Paragraf
Verba
Transitif
Pewarta
1.
Dunia Kabupaten Bojonegoro patut berbangga pada pegawainya. Meskipun tidak asli Kota Ledre, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Baureno, Imam Wahjono mampu menjadikan sekolah kejuruan yang dipimpinnya Go Internasional.
menjadikan
-
2.
Ketika ditemui di ruang kerjanya, Bapak satu anak itu sedang membubuhkan tanda tangannya di ijazah siswanya yang meminta legalisir. Di belakang meja Kepala Sekolah, tertata rapi tropi maupun piala hasil prestasi siswa-siswinya. Ia juga begitu sederhana, buktinya ada cemilan makanan tradisional, seperti jenang dan gethuk di mejanya tersebut.
Membubuhkan
meminta
-
3.
"Baru dua tahun menjabat Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno," ungkapnya yang kini tinggal di Jalan KS Tubun Gang Suproyo No.10 Kelurahan Mojo Kampung, Kecamatan Kota Bojonegoro.
menjabat
-
4.
Meskipun usianya kini sudah 56 tahun, ia mengenang masa-masa kecilnya dulu. Terlahir dari keluarga sederhana, guru kelahiran Lamongan itu mulai kecil hingga remaja mengenyam pendidikan madrasah, termasuk MI, MTs sampai Madrasah Aliyah (MA). Setelah itu oleh kedua orang tuanya diminta belajar di pondok pesantren.
Mengenyam
mengenang
-
5.
"Serta kuliah di Surabaya, sambil membantu paman di sana. Kalau pagi nyablon dan siangnya kuliah. Selain itu sambil kuliah, juga mengajar. Sejak kecil diajari mandiri," kenang suami Zubaidah itu.
Membantu
mengajar
-
6.
Kemudian, ia mengajar di SMK Negeri 2 Bojonegoro sejak 1987 sampai tahun 2009. Sehingga sudah banyak muridnya yang diajar, bahkan begitu banyaknya tidak sedikit yang lupa namanya. Kalau ketemu, terkadang ada yang menyapa, ia lupa nama murid yang pernah diajarnya tersebut. "Banyak lulusan 1990 yang sudah lupa," ceritanya sambil tersenyum.
Tersenyum

-
7.
Motivasinya menjadi guru ingin mengubah pemikiran rohani anak dan memberikan pengetahuan serta mengajari semuanya sehingga anak dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, lingkungan dan masyarakat. "Kesenangan tersendiri, melihat siswa bisa sukses," imbuh pria kelahiran 6 September 1959 itu.
Mengubah
Memberikan
mengajari
-
8.
Sebelum menjabat Kepala sekolah SMKN 1 Baureno, Imam mengaku pernah mengabdi di SMKN  Dander. Setiap hari ia pulang pergi Bojonegoro-Baureno. Kalau dulu hanya sekitar 30 menit saja, tapi sekarang hampir 1 jam, karena jalan mulai mancet. "Saya berupaya menjadikan SMK GO Internasional, karena selama ini banyak yang hanya berfikir global. Untuk bisa Go Internasional, perlu menyiapkan tenaga potensial dan membuat siswa berpacu untuk menjadi juara," tuturnya.
Menjabat
Menjadikan
Berupaya
Menyiapkan
Membuat
berpacu
-
9.
Bukti Go Internasional sudah nampak, dengan adanya pertukaran pelajar SMKN 1 Baureno dengan pelajar Thailand. Sebanyak empat siswa Thailand yakni Chokchai (Chok), Pati Korn (Korn), Thammachon (CHun) dan Punyagon (men) akan belajar selama dua bulan di SMKN 1 Baureno, bersama siswa setempat lainnya.
Belajar
Pertukaran

-
10.
Sekarang ini SMKN 1 Baureno, satu-satunya lembaga di Kabupaten Bojonegoro yang melaksanakan pertukaran pelajar dengan luar negeri. Melalui program Shoutheast Asian Ministers of Education Regional Open Learning Centre (Seamolec-Ovec), merupakan organisasi kementerian pendidikan se-Asia Tenggara itu diadakan selama lima tahun.
Melaksanakan
Pertukaran

-
11.
Rencananya setelah pertukaran pelajaran dengan Thailand dievaluasi, tahun depan SMKN 1 Baureno akan bekerja sama dengan Malaysia. Selain itu dua negera dari Luar Asia Tenggara, Jerman dan Prancis juga bersedia diajak pertukaran pelajar dengan SMKN 1 Baureno.
Pertukaran

-


3.      Kata tidak baku dan baku

No.
Paragraf
Kata Tidak Baku
Kata Baku
1.
Dunia Kabupaten Bojonegoro patut berbangga pada pegawainya. Meskipun tidak asli Kota Ledre, Kepala Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Baureno, Imam Wahjono mampu menjadikan sekolah kejuruan yang dipimpinnya Go Internasional.
-
-
2.
Ketika ditemui di ruang kerjanya, Bapak satu anak itu sedang membubuhkan tanda tangannya di ijazah siswanya yang meminta legalisir. Di belakang meja Kepala Sekolah, tertata rapi tropi maupun piala hasil prestasi siswa-siswinya. Ia juga begitu sederhana, buktinya ada cemilan makanan tradisional, seperti jenang dan gethuk di mejanya tersebut.


Ijasah


Ijazah
3.
"Baru dua tahun menjabat Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Baureno," ungkapnya yang kini tinggal di Jalan KS Tubun Gang Suproyo No.10 Kelurahan Mojo Kampung, Kecamatan Kota Bojonegoro.
-
-
4.
Meskipun usianya kini sudah 56 tahun, ia mengenang masa-masa kecilnya dulu. Terlahir dari keluarga sederhana, guru kelahiran Lamongan itu mulai kecil hingga remaja mengenyam pendidikan madrasah, termasuk MI, MTs sampai Madrasah Aliyah (MA). Setelah itu oleh kedua orang tuanya diminta belajar di pondok pesantren.
-
-
5.
"Serta kuliah di Surabaya, sambil membantu paman di sana. Kalau pagi nyablon dan siangnya kuliah. Selain itu sambil kuliah, juga mengajar. Sejak kecil diajari mandiri," kenang suami Zubaidah itu.
-
-
6.
Kemudian, ia mengajar di SMK Negeri 2 Bojonegoro sejak 1987 sampai tahun 2009. Sehingga sudah banyak muridnya yang diajar, bahkan begitu banyaknya tidak sedikit yang lupa namanya. Kalau ketemu, terkadang ada yang menyapa, ia lupa nama murid yang pernah diajarnya tersebut. "Banyak lulusan 1990 yang sudah lupa," ceritanya sambil tersenyum.
-
-
7.
Motivasinya menjadi guru ingin mengubah pemikiran rohani anak dan memberikan pengetahuan serta mengajari semuanya sehingga anak dapat bermanfaat bagi dirinya sendiri, lingkungan dan masyarakat. "Kesenangan tersendiri, melihat siswa bisa sukses," imbuh pria kelahiran 6 September 1959 itu.


Motivasi


motifasi
8.
Sebelum menjabat Kepala sekolah SMKN 1 Baureno, Imam mengaku pernah mengabdi di SMKN  Dander. Setiap hari ia pulang pergi Bojonegoro-Baureno. Kalau dulu hanya sekitar 30 menit saja, tapi sekarang hampir 1 jam, karena jalan mulai mancet. "Saya berupaya menjadikan SMK GO Internasional, karena selama ini banyak yang hanya berfikir global. Untuk bisa Go Internasional, perlu menyiapkan tenaga potensial dan membuat siswa berpacu untuk menjadi juara," tuturnya.


-


-
9.
Bukti Go Internasional sudah nampak, dengan adanya pertukaran pelajar SMKN 1 Baureno dengan pelajar Thailand. Sebanyak empat siswa Thailand yakni Chokchai (Chok), Pati Korn (Korn), Thammachon (CHun) dan Punyagon (men) akan belajar selama dua bulan di SMKN 1 Baureno, bersama siswa setempat lainnya.


-


-
10.
Sekarang ini SMKN 1 Baureno, satu-satunya lembaga di Kabupaten Bojonegoro yang melaksanakan pertukaran pelajar dengan luar negeri. Melalui program Shoutheast Asian Ministers of Education Regional Open Learning Centre (Seamolec-Ovec), merupakan organisasi kementerian pendidikan se-Asia Tenggara itu diadakan selama lima tahun.


-


-
11.
Rencananya setelah pertukaran pelajaran dengan Thailand dievaluasi, tahun depan SMKN 1 Baureno akan bekerja sama dengan Malaysia. Selain itu dua negera dari Luar Asia Tenggara, Jerman dan Prancis juga bersedia diajak pertukaran pelajar dengan SMKN 1 Baureno. [zid/lis]


-


-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar