Senin, 10 Agustus 2015

ABOUT TEKS CERITA SEJARAH

cerita sejarah
·         Teks cerita sejarah adalah teks yang di dalamnya menjelaskan dan menceritakan tentang fakta kejadian masa lalu yang menjadi asal-muasal atau latar belakang terjadinya sesuatu yang memiliki nilai kesejarahan.

Struktur
·         Struktur teks cerita sejarah terdiri dari judul, pendahuluan, dan pemaparan.
·         Judul merupakan kata kunci yang mewakili keseluruhan teks cerita sejarah.
·         Pendahuluan merupakan bagian awal yang menjadi pembuka pembahasan sebelum menuju pembahasan inti.
·         Rekaman peristiwa merupakan isi pokok teks sejarah yang dapat memberitahukan secara lebih rinci tentang keseluruhan peristiwa atau informasi sejarah  yang dipaparkan secara kronologis .
·         Penutup, berisi cerita akhir dari paparan peristiwa yang disampaikan sebelumnya.

Kaidah
·         Kaidah kebahasaan yang sering muncul dalam teks sejarah di antaranya penggunaan konjungsi yang menyatakan urutan peristiwa seperti kemudian, lalu dan selanjutnya, dan fungsi keterangan yang menyatakan waktu, tempat dan cara.
·         Teks sejarah termasuk ke dalam cerita ulang faktual karena yang menjadi dasar penceritaannya berupa peristiwa yang benar-benar terjadi, sejenis dengan teks biografi yang masih berupa cerita ulang, namun teks ini membahas sejarah tentang kehidupan seseorang.
·         Teks cerita sejarah adalah teks yang di dalamnya menjelaskan dan menceritakan tentang fakta kejadian masa lalu yang menjadi asal-muasal atau latar belakang terjadinya sesuatu yang memiliki nilai kesejarahan.
·         Menulis teks cerita sejarah harus melalui tahapan berikut; menentukan topic sejarah, merumuskan kerangka, mencari data penunjang, merangkainya menjadi teks utuh.
·         Ringkasan adalah penyajian karangan yang panjang dalam bentuk singkat dan efektif.
·         Mengonversi teks adalah merubah teks menjadi bentuk lain.
·         Teks sejarah salah satunya bisa diubah kedalam bentuk bagan sehingga mempermudah pembacaan dan mencerna isi sejarah tersebut.
·         Bagan adalah alat visual yang dapat dilihat yang membantu pembaca untuk memahami  secara cepat informasi yang disajikan. Bagan berfungsi sebagai petunjuk suatu hubungan antara beberapa bagian dan biasanya tanpa disertai angka-angka.
·         Membuat bagan dimulai dengan menentukan epristiwa-peristiwa penting, kemudian urutkan berdasarkan kronologinya, singkatlah dengan bahasa sendiri tetapi tidak menghilangkan maknanya.


Prefiks
1.      Prefiks per- berubah menjadi pe- apabila ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /r/ atau dasar yang suku pertamanya berakhir dengan /Ər/. Dalam proses afiksasi tersebut fonem /r/pada per- dihilangkan sehingga hanya ada satu saja. Contoh :
a.       Adik membeli peruncing di pasar.  → Adik beli peraut di paso.

2.      prefiks ber- berubah menjadi be- jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /r/. contoh :
a.       Ayah dan nenek berunding di ruang tamu. → Ayah dan wan berembuk di ruang tamu.

3.      Jika suku pertama kata dasar berakhir dengan bunyi /Ər/, fonem /r/pada prefiks ter- ada yang muncul dan ada pula yang tidak. Contoh :
a.       Paman orang yang sangat terpercaya. → Pak cik orang yang sangat terpercaya.

4.      Prefiks di-, apabila digabungkan dengan dasar apa pun, prefiks di-tidak mengalami perubahan bentuk. Contoh :
a.       Rumah nenek dibeli paman. > umah wan dibeli pak cik.

5.      Prefiks meng- , jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /a/,/i/,/u/,/e/,/o/,/Ə/,/k/,/g/,/h/ atau /x/, bentuk meng- tetap meng- /mƏη-/. Contoh :
a.       Ibu mengikat rambut adik. > Mak ikat rambut adik.

6.      Prefiks meng- , jika ditambahkan pada dasar yang dimulai dengan fonem /d/ atau /t/, bentuk meng- berubah menjadi men-. Contoh :
a.       Bibi menuduh paman mengambil uang. > Mak cik tuduh pakcik ambil duit.

·         Sufiks

1.      Sufiks –kan tidak mengalami perubahan apabila ditambahkan pada dasar kata apa pun. Sufiks –kan sering kali dikacaukan dengan sufiks –an yang dasar katanya kebetulan berakhir dengan fonem /k/. contoh :

a.       Letakkan buku tulis itu di atas meja. > Tarok buku tulis kat atas meja.
b.      Tarikkan tali itu ke pohon. > tarik tali tu kat pohon.

2.      Sufiks –an tidak mengalami perubahan bentuk jika digabungkan dengan dasar kata apa pun. Jika fonem terakhir suatu dasar adalah /a/, dalam tulisan fonem itu dijejerkan dengan sufiks –an. Contoh :

a.       Dia duduk berduaan di kelas. > Dio duduk beduo di kelas.
b.      Ayah dan paman datang bersamaan. > Ayah dan pak cik same datang.

3.      Sufiks –i juga tidak mengalami perubahan jika ditambahkan pada dasar kata apa pun. Hanya saja yang perlu diingat bahwa kata dasar yang berakhir dengan fonem /i/ tidak dapat diikuti oleh sufiks –i. contoh :

a.       Jangan kamu pukuli dia. > jangan kau tokok dio.
b.      Jangan kamu lukai hatinya. > jangan kau lukoi hati dio.

·         Infiks

1.      Infiks –er- yang diselipkan di antara kata dasar gigi menjadi gerigi,kudung menjadi kerudung, gendang menjadi genderang.
Contoh :
a.       Pisau itu memiliki gerigi yang tajam. > Piso tu punya gerigi tajam.
b.      Ibu sangat cantik memakai kerudung. > Mak cantik sangat pakai kudung.
c.       Suara anak itu seperti genderang perang. > suare anak tu macam genderang perang.

2.      Infiks –em- yang diselipkan di antara kata dasar guruh menjadigemuruh, gilang menjadi gemilang, cerlang menjadi cemerlang.
Contoh :
a.       Ibu mendengar gemuruh sebelum hari hujan. > Mak dengo gemuruh sebelum hujan.
b.      Ayah sekarang sedang dalam masa gemilang. > Ayah sekarang lagi dalam mase gemilang.
c.       Kakak banyak memiliki ide cemerlang. > Kakak punya banyak ide cemerlang.

3.      Infiks –el- yang diselipkan di antara kata dasar jajah menjadijelajahtapak menjadi telapaklaju menjadi melaju.
Contoh :
a.       Paman akan pergi jelajah hutan. > Pak cik nak pegi jelajah hutan.
b.      Telapak tangan nenek luka. > tapak tangan wan luke.
c.       Mobil itu melaju kencang. > Mobil tu laju kencang.




·         Konfiks

1.      Konfiks ke-an , keadaan.
Contoh :
a.       Ibu sedang memikirkan keadaan nenek yang sakit.
 Mak memikirkan keadaan wan yang sakit.

2.      Konfiks ber-an, berlarian.
Contoh :
a.       Adi berlarian mengejar layang-layang.
> Adi berlari ngejar laying-layang.

3.      Konfiks se-nya, semampunya.
Contoh :
a.       Kakak mengerjakan tugas sekolah semampunya.
> Kakak buat tugas sekolah semampunye.

4.      Konfiks di-i
Contoh:
a.       Nomor hp kakak susah untuk dihubungi
> Nomor hp kakak susah tuk dihubungi
5.      Konfiks di-kan
Contoh:
a.       Rani dibelikan ibu sandal.
> Rani dibelikan emak kasut
6.      Konfiks ber-kan
Contoh:
a.       Paman tidur beralaskan tikar
 Pak cik tidou beralaskan tikar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar